Selasa, 23 Desember 2014

mekanisme tersedak



Nama : Ayu Diah Lestari
Nim : G1D014007
Kelompok : 1

                                                MEKANISME TERSEDAK

Tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman ke dalam tenggorokan. Hal ini biasanya jarang terjadi pada orang dewasa melainkan anak kecil lebih sering mengalaminya daripada orang dewasa. Tersedak harus diwaspadai bila mengenai anak berusia kurang dari 1 tahun karena sering menimbulkan sesak nafas dan kematian. Peristiwa tersedak timbul sesak napas, muka memerah dan bibir terlihat kebiruan serta sulit untuk berbicara. Tersedak juga mengakibatkan pilek dan batuk berdahak yang sulit dikeluarkan, tidak disertai keringat malam hari dan bersifat terus menerus disertai demam tinggi yang timbul mendadak dan dirasa naik turun, tidak menggigil dan tidak kejang. Mekanisme tersedak yaitu Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis terletak di belakang tenggorokan (jalan nafas). Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung maupun mulut. Agar tidak terjadi salah masuk, maka di antara kerongkongan dan tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglottis) yang bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti layaknya daun pintu. Saat bernafas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan. Tersedak dapat terjadi bila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju tenggorokan karena berbagai sebab.
Penyebab terjadinya tersedak adalah Gejala yang paling sering muncul saat tersedak adalah batuk-batuk, hal ini normal karena batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari tenggorokan. Akan tetapi semakin besar benda yang masuk maka gejala yang muncul lebih mirip orang yang tercekik (choking) seperti : sesak nafas, tidak ada suara atau suara serak, mengi, hingga tidak nafas dan ini perlu tindakan medis yang segera untuk menghindari gawat nafas. Selain itu hal yang perlu diwaspadai adalah benda asing yang tetap tertinggal di tenggorokan tanpa disadari, hal ini berbahaya karena benda asing ini akan menimbulkan reaksi peradangan dan akhirnya malah menyumbat jalan nafas sehingga gejala sesak nafas dan mengalami tersedak akan muncul beberapa hari kemudian.
Ada pula faktor yang mengakibatkan tersedak yaitu faktor usia, faktor kondisi, faktor pekerjaan, faktor makanan, faktor fisik, faktor kejiwaan dan masih banyak faktor yang lain.
Cara yang dilakukan dalam mengatasi tersedak dengan cara membatukkan benda asing itu keluar melalui mulut, bila benda asing keluar dari hidung, harus segera dibersihkan sehingga tidak menyumbat di hidung, jika pada anak kecil, dapat dibantu dengan cara membalikkan anak dengan kepala di bawah lalu menepuk-nepuk punggung dan tengkuk sampai benda asing terbatukkan keluar, dan apabila ada benda asing menyumbat pada saluran pernafasan yang ditandai hingga sesak nafas dan tidak adanya suara, maka dapat dilakukan pertolongan dengan perasat heimlich dengan cara : bila berdiri melingkarkan tangan ke dada sedangkan kepala tangan berada di perut bagian atas, kemudian hentakan tangan anda ke arah belakang atas secara tiba-tiba dengan harapan benda asing akan terdorong keluar karena tekanan yang dihasilkan, jika terjadi pada anak kecil dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3 jari saja lakukan penekanan pada perut bagian atas sedangkan bila anak kecil terbaring lakukan hal yang sama seperti orang dewasa hanya saja penolong hanya menggunakan jari-jarinya saja.
Mencengah terjadinya tersedak ada beberapa yang harus diperhatikan seperti jangan berbicara sambil makan, karena hal ini juga membuat kerja katup menurun sehingga resiko tersedak lebih tinggi, makanlah dengan posisi duduk, dengan posisi yang benar agar tidak menimbulkan tersedak.

Daftar Pustaka 

Sawitri, G. A. (2013). BRONKOPNEUMONIA. Medula, 1(02), 63-71.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Depkes : Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar